NAKAL ITU PILIHAN


Ok jadii...
Aku mau sedikit memberikan opini mengenai persepsi orang tentang
 "seorang remaja yg kurang perhatian dari orang tua, atau pun jauh dari orang tua menjadikan anak tersebut 'nakal' " dan kalimat ini juga pernah dilontarkan oleh guru sosiologi ku, di saat aku kls 1 SMA waktu peminatan. Ketika aku mendengar hal tersebut ,emm.. sebetulnya perasaan ku agak tercubit ya.., aku merasa demikian, seorang remaja, dimana keluarga kami jarang bertemu karena orangtua ku merantau. Dan bahkan bukan di usia remaja saja aku sudah merasakan di tinggal orang tua. Dari kecil pun sudah merasakan hal demikian.
Jujur aku tak bisa membenarkan persepsi yang demikiaan,
Nakal atau pun tak nakal sebetulnya pilihan! Tak semua remaja yg ditinggal orangtua , tak mendapatkan perhatian dgn baik akan menjadi 'nakal' (menurut opini aku). Why ? Banyak kok saat ini , remaja-remaja yg justru ditunggu i , dibina, dipimpin namun tetap saja terperosok pada hal-hal yang salah.
Seperti hal nya predator, predator lebih pinter dan tau seribu cara untuk memanupulasi mangsanya. Dan banyak remaja jaman sekarang lebih tau kekurangan orang tuanya. Bisa kita lihat di lingkungan sekitar yang ada misalnya, pulang sekolah bukanya pulang tapi pacaran, bilangnya dengan orangtua belajar kelompok , hari ini ada jadwal di sekolah atau ada jadwal kampus misalnya, tapi foya-foya belanja ngabisin duit orangtua, nraktir pacar, hingga terjerumus pada hal-hal (maaf) bisa hamil di luar nikah, gosip beredar yang tidak baik, keluyuran ga jelas.
Remaja punya banyak waktu di luar rumah dan mayoritas orang tua tidak tahu secara detail anaknya ngapain aja, kalo ada waktu ada kesempatan, apakah ada jaminan seseorang remaja tidak bisa berbohong ?
Orangtua hanya menunggunya di rumah tapi untuk kegiatan luar rumah , ga mungkin orangtua ngikutin anaknya di mana pun dia berada, karena orang tua juga pasti punya kesibukan lain.
     Jadi untuk yang berkata anak tanpa perhatian orang tua jadi nakal, menurut aku salah, karena yang bisa membentengi hal buruk 'diri sendiri' ya 'diri kita sendiri'.
Ketika ada teman kita terbiasa berkata 'kotor' lalu kita jadi ikut-ikutan , itu bukan salah teman kita, tapi intropeksi aja, kita bebas kok memilih mau ikutan berkata demikian atau tidak.
    Remaja itu sudah punya fikiran, pola pikir, tau mana yang baik dan buruk, tau hal yang bermanfaat dan tidak bermanfaat jadi kalo kita berfikir "aku butuh perhatian" , dan ketika dimarah i orang tua karena melakukan kesalahan lalu menyalahkan dan berkata "semua ini gara2 (orangtua)", aku begini karena kurang perhatian dari mama papa , (itu semua salah).
   Kira bukan lagi bayi usia 9bulan yang nggak ngerti itu air panas atau air dingin, itu kabel listrik bukan tali rapia, itu makanan atau bukan mainan, itu bahaya atau pun tidak.
Jadi kalo sekarang diri kita  ga merasa baik , atau "nakal" itu ga bisa menyalahkan orang lain , intropeksi mungkin ada yg rusak dlm diri kita.

Komentar

Postingan Populer